Tahap 2 Proyek Taman Ecopark Joko Pangon Ditunda, Dampak Efisiensi
Harapan warga Kota Blitar untuk segera menikmati fasilitas baru di Taman Ecopark Joko Pangon, yakni bumi perkemahan dan penangkaran rusa, sayangnya harus tertunda.
Pasalnya, pembangunan tahap 2 proyek strategis yang berada di Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, dipastikan belum dapat dilanjutkan pada 2025 karena adanya kebijakan efisiensi anggaran pemerintah.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Blitar mengonfirmasi bahwa kelanjutan proyek ini terpaksa digeser ke tahun 2026. Padahal, Ecopark Joko Pangon telah dirancang sebagai ikon baru wisata sekaligus ruang terbuka hijau andalan di Kota Blitar.
Kepala DLH Kota Blitar, Jajuk Indihartati, menyampaikan bahwa meski proyek ini masuk prioritas, kondisi keuangan daerah membuat pemerintah harus melakukan penyesuaian.
“Target besar kami adalah membangun bumi perkemahan yang representatif. Namun, karena tahun ini ada efisiensi anggaran, dengan berat hati pengembangan fisik baru bisa kami lanjutkan pada 2026,” jelasnya saat dikonfirmasi Kamis (18/9/2025).
Jajuk menegaskan penundaan bukan berarti pembatalan. Rencana anggaran lanjutan proyek bahkan sudah masuk dalam Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2026, dengan nilai sebesar Rp6 miliar.
Dana tersebut nantinya digunakan untuk mewujudkan fasilitas utama sesuai masterplan, antara lain camp ground untuk kegiatan alam terbuka serta area penangkaran rusa yang diharapkan menjadi daya tarik edukatif bagi pengunjung.
Ia menambahkan, pembangunan tahap pertama sudah rampung dengan fokus pada penataan area depan.
“Wajah Ecopark sudah mulai terlihat dengan hadirnya area kuliner di sisi utara serta penyempurnaan gerbang utama yang megah. Ikon kepala rusa, akses masuk, hingga penataan jalan dan area parkir juga sudah menjadi prioritas,” imbuhnya.
DLH Kota Blitar berharap masyarakat dapat bersabar menunggu kelanjutan pengembangan ini. Taman Ecopark Joko Pangon diyakini akan memberi nilai tambah besar, bukan hanya sebagai destinasi wisata, tetapi juga pusat edukasi lingkungan sekaligus ruang rekreasi keluarga yang ramah lingkungan di jantung Kota Blitar. (HEV/YUN)



