Penyelesaian dua proyek jembatan besar di Kabupaten Blitar mengalami keterlambatan dari jadwal yang telah ditetapkan. Kedua proyek tersebut adalah Jembatan Plumpungrejo di Kecamatan Kademangan dengan anggaran Rp4,5 miliar dan Jembatan Kaligambang di Kecamatan Panggungrejo yang dialokasikan Rp3,9 miliar. Secara total, nilai proyek ini mencapai Rp8,1 miliar.
Hamdan Zulkifli Kurniawan selaku Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Blitar menyebut bahwa keterlambatan ini terjadi karena faktor cuaca yang menghambat proses pembangunan. Dia menegaskan bahwa kendala tersebut bukan sepenuhnya kesalahan pelaksana proyek.
“Cuaca menjadi salah satu faktor utama yang menghambat pelaksanaan pembangunan kedua jembatan tersebut,” jelas Hamdan pada Rabu (18/12/2024).
Guna mengatasi keterlambatan penyelesaian ini, Dinas PUPR memberikan toleransi waktu kepada kontraktor untuk menyelesaikan proyek. Namun, pihak pelaksana tetap dikenakan denda sesuai perjanjian kontrak.
Meski demikian, Hamdan memastikan keterlambatan ini tidak akan lebih dari satu bulan dari jadwal awal. Dalam kontrak, proses pengerjaan jembatan direncanakan selama 180 hari atau sekitar enam bulan.
Jembatan Kaligambang memiliki peran penting sebagai akses utama masyarakat Desa Kaligambir menuju Kecamatan Panggungrejo yang kini semakin ramai mobilitasnya. Sementara itu, Jembatan Plumpungrejo menjadi jalur vital bagi pelaku ekonomi di Dusun Precet yang merupakan sentra industri gerabah di wilayah Kecamatan Kademangan.
Menanggapi kejadian ini, Sugianto selaku Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Blitar mengingatkan agar Pemerintah Kabupaten Blitar lebih selektif dalam memilih mitra kerja dalam melakukan proyek pembangunan.
Dia juga menekankan pentingnya memilih penyedia jasa yang profesional. Dengan begitu, kualitas infrastruktur yang dibangun dapat dipertanggungjawabkan sehingga tidak menimbulkan permasalah di kemudian hari.
“Pemilihan rekanan dalam mengerjakan proyek pembangunan daerah harus berdasarkan profesionalisme, bukan hanya pada harga terendah. Hal ini bertujuan untuk menjaga kualitas pembangunan,” tegas Sugianto.
Dengan perhatian serius dari berbagai pihak, diharapkan pembangunan infrastruktur di Kabupaten Blitar ini dapat berjalan lebih optimal ke depannya [IND/SAN].