Program Urban Farming Goes To School resmi dilaksanakan di Kota Blitar dengan melibatkan tiga sekolah adiwiyata tingkat SMP dan MTs. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Blitar memilih langkah ini sebagai strategi memperkuat ketahanan pangan sekaligus membangun kepedulian generasi muda terhadap dunia pertanian.

Dewi Masitoh selaku Kepala DKPP Kota Blitar menjelaskan bahwa kegiatan ini memiliki fungsi yang luas, mulai dari pemenuhan pangan, penghijauan, hingga edukasi. “Urban farming di sekolah bukan hanya untuk menambah ketersediaan pangan, tetapi juga bisa menjadi sarana pembelajaran dan membuat lingkungan lebih hijau,” ujarnya.

Baca juga:  JPPI Kritik Keras Penggunaan Anggaran Pendidikan untuk Program MBG

Dengan konsep seperti itu, siswa tidak hanya sekadar menanam, melainkan juga belajar bagaimana pertanian modern dijalankan.

Tiga sekolah yang ditunjuk sebagai percontohan meliputi SMPN 8 Kota Blitar, SMPN 4 Kota Blitar, dan MTsN 2 Kota Blitar. Di sekolah tersebut, para siswa diperkenalkan pada teknologi pertanian berbasis Internet of Things (IoT). Misalnya, penggunaan sensor yang mampu mengatur penyiraman tanaman secara otomatis dan real-time.

Lebih lanjut, Dewi menuturkan bahwa penerapan IoT diperkenalkan agar anak muda tertarik pada pertanian modern. “Kami berharap dari program ini akan lahir petani milenial yang adaptif dan siap menghadapi perkembangan zaman,” katanya.

Baca juga:  Siswa SMKN 3 Blitar Gagal Mendaftar SNPMB, Kepala Sekolah Minta untuk Tidak Diberitakan

Ke depan, DKPP menargetkan program serupa dapat diperluas ke sekolah lain. Dengan begitu, manfaatnya bisa dirasakan lebih luas dan pendidikan mengenai pangan serta lingkungan akan semakin tertanam sejak dini. (IND/SAN)

Iklan