Hujan deras yang mengguyur Kota Blitar pada Rabu (14/5/2025) menyebabkan banjir di berbagai titik sehingga mendorong Syauqul Muhibbin selaku Wali Kota Blitar turun langsung ke lapangan untuk meninjau kondisi terkini. Ia mengunjungi sejumlah lokasi terdampak paling parah sekaligus memerintahkan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengendalian banjir yang berlaku di kota tersebut.

Tiga titik yang menjadi sorotan dalam peninjauan tersebut adalah kawasan Perumahan Pakunden, Taman Kehati, dan sungai di belakang Makam Mbah Bendo. Ketiganya dianggap memiliki karakteristik yang berbeda namun terhubung dalam sistem aliran air perkotaan.

“Kejadian banjir ini adalah peringatan keras bagi kita semua. Jika tidak ditangani cepat dan tepat, maka akan terus berulang. Kita harus memahami akar persoalannya secara menyeluruh agar bisa menemukan solusi yang benar-benar efektif,” jelas Wali Kota.

Baca juga:  Ribuan Non ASN Kabupaten Blitar Lolos PPPK Paruh Waktu, Pemberkasan Diperpanjang

Menurut Wali Kota, banjir di Perumahan Pakunden terjadi akibat luapan air sungai di sekitar pemukiman warga. Ia menyampaikan bahwa pemerintah kota berencana membangun saluran pengalihan atau sudetan yang akan mengarahkan sebagian debit air ke aliran Kali Lahar. Hal ini dilakukan untuk mencegah penumpukan air di satu lokasi.

Sementara di Taman Kehati, penyebab utama genangan air adalah tersumbatnya saluran drainase serta keterbatasan kapasitas penampungan. Adapun di belakang Makam Mbah Bendo, persoalan muncul dari kesalahan pengelolaan pintu air.

Menanggapi hal itu, Wali Kota menegaskan pentingnya pengelolaan yang lebih profesional. “Pintu air tidak bisa dikelola sembarangan oleh warga tanpa tanggung jawab yang jelas. Harus ada petugas khusus yang ditugaskan secara resmi dengan dasar hukum yang kuat agar tidak terjadi kekeliruan, terutama saat musim hujan,” ungkap Wali Kota.

Sebagai tindak lanjut, evaluasi menyeluruh akan dilakukan mulai dari wilayah hulu hingga hilir. Dinas PUPR telah diminta mendata seluruh infrastruktur penting seperti drainase, irigasi, dan sungai-sungai kecil yang perlu diperbaiki. Pemkot juga akan mengalokasikan anggaran untuk penanganan banjir agar bisa segera dilaksanakan dalam waktu dekat.

Baca juga:  Semarak Ramadhan, RS Islam Aminah Blitar Gelar Lomba MTQ

Wali Kota pun menyampaikan komitmennya untuk menanggulangi banjir secara serius. “Kami tidak ingin banjir menjadi bencana musiman di Kota Blitar. Semua langkah akan diambil, mulai dari pengaturan pintu air, perbaikan saluran, normalisasi sungai, hingga mengedukasi warga agar lebih peduli menjaga aliran air tetap lancar,” terangnya.

Namun, sehari setelah peninjauan, tepatnya pada Kamis (15/5/2025), Kota Blitar kembali dilanda banjir akibat hujan deras yang turun sejak pukul 15.00 WIB. Sejumlah titik seperti Jalan Kalibrantas kembali tergenang. Dan kawasan Jalan Bali juga banjir sehingga air dari sungai meluap sampai masuk ke rumah-rumah warga di sekitar timur perempatan Kelurahan Plosokerep. (IND/SAN)

Iklan