Gunung Kelud yang terletak di perbatasan Kabupaten Kediri, Blitar, dan Malang, kini semakin populer sebagai destinasi petualangan yang memikat hati para pencinta alam. Bukan lagi hanya dikenal sebagai gunung berapi aktif dengan puncak berasap, kawasan ini telah berkembang menjadi pusat kegiatan outdoor seperti trekking, motor trail, hingga off-road yang kini menjadi bagian dari gaya hidup generasi muda.
Dalam salah satu tayangan di kanal YouTube Legenda Nusantara, pesona Kelud digambarkan dengan begitu hidup: perjalanan penuh tantangan, kebebasan, dan adrenalin. Konten tersebut terasa sangat cocok untuk menarik perhatian kaum milenial maupun Gen Z yang menggemari eksplorasi alam sekaligus mendokumentasikannya di media sosial.
Gunung Kelud menawarkan medan yang tidak biasa. Trek yang harus dilalui sering kali berhadapan dengan lumpur licin, tanjakan curam, hingga jalur berbatu yang memacu nyali.
Dalam video tersebut, tampak sekelompok anak muda berpetualang dengan motor trail di lereng Kelud. Mereka melibas medan sulit sambil tertawa lepas, lalu beristirahat di warung lokal. Kesederhanaan suasana ini memberi kesan autentik, jauh dari kesan dibuat-buat.
Bagi pengunjung, tersedia dua opsi jalur off-road yang bisa dipilih sesuai kemampuan. Jalur “fun” cocok untuk pemula yang ingin merasakan sensasi tanpa tekanan, sementara jalur
Rute ekstrem sepanjang kurang lebih 15 kilometer di kawasan perkebunan Margomulyo dikenal menantang dengan tanjakan dan turunan yang curam. Popularitas jalur ini semakin meningkat setelah suksesnya acara “Susuri 85 Km Keliling Kelud” yang diikuti sekitar 2.000 rider komunitas trail.
Menariknya, hanya sekitar 70% peserta yang berhasil menaklukkan tanjakan berlumpur di daerah Ngancar sehingga menunjukkan betapa beratnya medan tersebut.
Selain untuk petualangan, kegiatan komunitas trail di Kelud juga diwarnai dengan aksi sosial. Misalnya, Komunitas Trail Kediri yang menggabungkan kegiatan eksplorasi dengan perbaikan jalan rusak dan pemberian bantuan sembako kepada warga sekitar. Konsep “wisata sambil berbagi” ini semakin menarik perhatian generasi muda yang ingin berlibur sambil memberikan kontribusi positif bagi masyarakat lokal.
Acara petualangan seperti ini tidak hanya menjadi ajang seru-seruan, tetapi juga membangun solidaritas, memperluas jaringan pertemanan, serta mendukung pelestarian alam. Dengan demikian, wisata petualangan di Kelud menjadi lebih bermakna karena menggabungkan hiburan, kepedulian sosial, dan edukasi lingkungan.
Pemerintah daerah Kediri dan Blitar pun mulai memanfaatkan momentum ini dengan menggandeng para travel influencer untuk membuat konten bertema cinematic nature travel di Kelud. Tujuannya jelas, yakni bukan hanya mempromosikan keindahan alam, tetapi juga membangun citra Kelud sebagai simbol kebebasan dan petualangan.
Meski sempat mengalami letusan besar pada 2014 yang meninggalkan dampak besar, Kelud kini bangkit dengan konsep wisata edukatif sekaligus menantang. Jalur ekspedisi dirancang agar pengunjung bisa belajar sejarah vulkanologi sambil menikmati petualangan yang aman dan terencana.
Ke depan, pengembangan fasilitas seperti gardu pandang, jalur sepeda, dan trek ramah drone menjadi langkah strategis untuk menjadikan Kelud sebagai destinasi ekowisata yang semakin menarik.
Meski demikian, keselamatan tetap menjadi prioritas. Wisatawan disarankan memantau status aktivitas gunung melalui PVMBG dan selalu menggunakan perlengkapan keamanan yang memadai.
Kini, Gunung Kelud telah bertransformasi menjadi tempat yang ideal bagi generasi muda pencinta petualangan. Perpaduan antara medan yang menantang, keindahan alam, interaksi budaya lokal, serta potensi konten visual yang memukau menjadikannya kisah perjalanan yang siap viral.
Bagi milenial dan Gen Z, Kelud adalah undangan terbuka untuk menjejakkan kaki, memacu adrenalin, dan membagikan momen epik ke dunia.




