Sebanyak 18 warga dari Dusun Sembon yang terletak di Desa sekaligus Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar dilaporkan mengalami dugaan keracunan makanan usai menghadiri acara yasinan pada Kamis malam, (8/10). Peristiwa ini baru diketahui dua hari kemudian, yakni pada Sabtu malam (10/5) dan langsung dilaporkan ke Polsek Wonotirto pada keesokan harinya.

Menurut keterangan dari Ipda Putut Siswahyudi selaku Kasihumas Polres Blitar, para warga mulai merasakan berbagai keluhan kesehatan setelah menyantap hidangan yang disajikan dalam acara tersebut.

“Gejala yang mereka alami meliputi mual, muntah, pusing, serta tubuh terasa lemas,” ungkap Putut, Minggu (11/5). Ia juga menyebutkan bahwa jenis makanan yang dikonsumsi antara lain pisang goreng, roti, teh racikan sendiri, dan bakso keliling yang dibeli dari pedagang setempat.

Baca juga:  Tak Hanya PPN yang Naik, Kantin Sekolah juga akan Dipajaki

Dari total korban, diketahui bahwa dua orang mendapat perawatan di Klinik Tirta Husada, satu pasien dirujuk ke RSI Aminah Kota Blitar, empat lainnya dirawat di Puskesmas Wonotirto, sedangkan sisanya hanya memerlukan perawatan jalan di fasilitas kesehatan seperti praktik mandiri bidan dan puskesmas terdekat.

Salah satu korban pertama yang mengalami gejala adalah seorang anak bernama Ilham, berusia 11 tahun. Ia mulai merasa tidak enak badan pada Jumat siang setelah pulang sekolah. “Anak tersebut mengeluh sakit perut dan muntah, hingga akhirnya harus dibawa ke rumah sakit karena kondisinya memburuk,” jelas Putut.

Baca juga:  RSUD Mardi Waluyo Blitar Terpuruk, Mantan Wali Kota Samanhudi Soroti Penurunan Kinerja dan Lemahnya Pengawasan

Petugas dari Polsek Wonotirto bersama tim Satreskrim dan Inafis Polres Blitar langsung turun tangan melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian. Mereka mengamankan beberapa sampel makanan seperti sisa bakso, saus, kecap, serta muntahan korban untuk diperiksa di laboratorium.

Kasus ini kini telah dilimpahkan ke Satreskrim Polres Blitar untuk penyelidikan lebih lanjut. Polisi juga berencana memeriksa sejumlah saksi, termasuk pedagang bakso yang menyediakan salah satu menu dalam acara tersebut.

“Kondisi para korban saat ini mulai membaik, namun mereka masih berada dalam pemantauan medis. Barang bukti juga sudah kami kirim ke laboratorium daerah guna memastikan penyebab keracunan,” pungkas Putut. (IND/SAN)

Iklan