Klub sepakbola tertua di Indonesia, PSBI Blitar, menghadapi ancaman serius tidak bisa berlaga di kompetisi Liga 4 musim ini karena belum mendapatkan sponsor atau investor. Direktur PT Blitar Bola Mandiri, Wima Brahmantya, menyatakan bahwa meski sempat ada komunikasi dengan beberapa calon investor, hingga kini belum ada kesepakatan yang tercapai. Akibatnya, besar kemungkinan PSBI Blitar akan vakum dari kompetisi Liga 4 tahun ini dan baru berencana ikut serta pada musim berikutnya.
Berdasarkan surat Askap PSSI Jawa Timur nomor 163/B/PSSI-Jatim/IX/2024, Liga 4 regional Jawa Timur dijadwalkan dimulai pada Desember 2024. Namun hingga November, PSBI Blitar masih belum menemukan solusi pendanaan.
“Jika tidak ada sponsor dalam waktu dekat, kami akan rehat tahun ini dan kembali di musim depan,” ujar Wima, Senin (11/11/2024).
Manajer Keuangan PSBI Blitar, Randu Rama Ditya, mengungkapkan bahwa sponsor utama sebelumnya, PT Harta Mulya, belum bisa mendukung tahun ini karena fokus menyelesaikan perpanjangan Hak Guna Usaha (HGU) di perkebunan Kopi De Karanganjar.
Randu membuka peluang bagi pihak lain, baik individu maupun perusahaan, untuk mengambil alih pengelolaan PSBI, asalkan komitmen untuk memajukan klub tetap dijaga.
“Silakan dikelola selama satu atau dua tahun dengan tanggung jawab, tapi PSBI harus tetap berada di Blitar karena ini bagian dari sejarah warga Blitar,” tegasnya.
Di sisi lain, Wakil Ketua PSSI Kabupaten Blitar, Suprianto Akbar, mengakui bahwa PSSI juga mengalami kesulitan dalam membantu mencarikan sponsor untuk PSBI. Selama ini, PSSI dan manajemen PSBI telah menjalin komunikasi dengan sejumlah pihak, namun belum membuahkan hasil.
Suprianto menambahkan bahwa dukungan anggaran dari Pemerintah Kabupaten Blitar juga sangat terbatas, hanya Rp 25 juta per tahun, yang sebagian besar dialokasikan untuk pembinaan kelompok umur U13 dan U15. Untuk menggelar kompetisi seperti Piala Suratin, pengurus PSSI bahkan terpaksa melakukan iuran.
Meskipun kondisi keuangan sulit, Suprianto berharap pemain jebolan Piala Suratin U17, yang akan bertanding mulai 16 November, tetap melanjutkan kariernya di PSBI atau Blitar Putra FC, dua klub yang menjadi wadah bagi pemain muda di Kabupaten Blitar. “Kami ingin klub ini tetap menjadi tempat bagi pemain lokal untuk berkembang,” tutupnya. (Hev/Yun)