Pemkot Blitar Fokus Perbaikan Rumah Tak Layak Huni, Prioritaskan 129 Unit di 2025

Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar masih menghadapi pekerjaan rumah besar yang menyangkut salah satu kebutuhan dasar masyarakat, yaitu ketersediaan tempat tinggal yang layak.
Berdasarkan data terbaru dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Blitar, tercatat masih ada 951 rumah warga yang masuk kategori rumah tidak layak huni (RTLH) dan memerlukan bantuan perbaikan.
Rencana rehabilitasi rumah-rumah tersebut akan dilakukan secara bertahap mulai tahun ini. Dari total tersebut, sebanyak 123 rumah akan mendapatkan bantuan perbaikan, sementara 6 unit lainnya akan dibangun ulang karena kondisinya yang sudah sangat memprihatinkan.
“Total RTLH yang tercatat di Kota Blitar mencapai 951 unit. Setiap tahun kami melakukan perbaikan secara bertahap. Tahun ini, ada lebih dari seratus rumah yang akan direhab,” ujar Kepala Disperkim Kota Blitar, Suyatno, pada Kamis (3/7/2025).
Suyatno menjelaskan, rumah-rumah yang dikategorikan sebagai RTLH umumnya tidak memenuhi standar keselamatan. Banyak di antaranya yang kondisi bangunannya membahayakan, ruangannya terlalu sempit, dan tidak mendukung kesehatan penghuninya.
“Indikasinya bisa dilihat dari struktur bangunan yang sudah rusak parah, ruangan yang tidak mencukupi, hingga jumlah penghuni yang jauh lebih banyak dibanding kapasitas rumah,” tambahnya.
Dari total 129 rumah yang akan diperbaiki tahun ini, sebagian besar akan menerima bantuan berupa peningkatan kualitas bangunan dan perbaikan kerusakan, mulai dari tingkat sedang hingga berat. Sementara rumah yang kondisinya benar-benar sudah tidak layak akan dibangun ulang.
“Hingga Juli ini, baru enam unit rumah yang dibangun ulang. Sisanya masih dalam proses perbaikan kondisi bangunan yang sudah rusak,” jelas Suyatno.
Ia juga mengakui bahwa anggaran untuk program perbaikan RTLH saat ini masih dalam tahap penyusunan. Oleh karena itu, proses pendataan masih terus berjalan untuk memastikan program bantuan tepat sasaran.
“Yang paling penting adalah pembaruan data RTLH setiap tahun. Data ini menjadi dasar penentuan prioritas, supaya bantuan benar-benar diberikan kepada warga yang paling membutuhkan,” pungkasnya. (HEV/YUN)