Dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadhan, organisasi keagamaan dan lembaga pendidikan se-kecematan Kanigoro Kabupaten Blitar melaksanakan pawai taaruf. Seluruh masa yang mengikuti pawai mengelilingi beberapa desa yang ada di Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Sabtu (18/3/2023).

Kurang lebih ada 300 perserta dalam pawai taaruf menyambut Ramadan tersebut. Peserta berasal dari berbagai organisasi keagamaan Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, serta Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII).

Selain itu, lembaga pendidikan pun tak mau kalah, mulai dari Taman Kanak-Kanak (TK), SD/MI, SMP/MTS, Taman Pendidikan Al-Qur`an (TPQ), hingga SMA/MA, baik negeri maupun swasta se-Kacamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar ikut memeriahkan pawai tersebut.

Baca juga:  Wabup Blitar Dipanggil KPK, Buntut Kasus TPPU Nurhadi

Menurut Imam Maliki selaku Wakil Ketua Pelaksana Kegiatan Pawai Taaruf, kegiatan tersebut tidak ada intruksi sebelumnya. Baik dari Pengurus Cabang NU maupun dari pihak Pemerintah Kabupaten Blitar terkait akan dilaksanakannya pawai taaruf dalam rangka penyambutan bulan suci Ramadan.

“Kegiatan ini murni inisiatif dari Majelis Wakil Cabang NU Kecamatan Kanigoro yang bekerja sama dengan Muhammadiyah, LDII, dan Lembaga Pendidikan se-Kecamatan Kanigoro,” jelas Imam Maliki ketika ditemui dalam acara pawai taaruf pada Panggung Pemberangkatan Pawai di Halaman Kantor Kabupaten Blitar, Sabtu (18/3).

Baca juga:  Gerhana Matahari Akan Terlihat di Indonesia, Catat Tanggalnya!

Dengan adanya kegiatan pawai ini, Imam Maliki mempunyai harapan bahwa menjelang bulan suci Ramadan semua umat Islam bisa bersatu dalam melaksanakan ibadah tanpa adanya perselisihan sehingga tidak ada masalah yang memicu perpecahan.

Imam Maliki juga menceritakan bahwa pawai taaruf bersama yang juga dihadiri Bupati Blitar Rini Syarifah ini menjadi kegiatan pertama yang diadakan di wilayah Kanigoro. Tentunya, kegiatan ini mendapat sambutan baik dari Elya Muschabiati selaku perwakilan Panitia dari Muhammadiyah.

Elya menyampaikan melalui pesan singkat pada Sabtu (18/3/2023) bahwa dirinya menilai kita semua ini satu rumah hanya berbeda kamar saja atau seumpama bunga dengan ragam warna yang terikat oleh pita bertuliskan muslim.

Baca juga:  Tertangkap Perang Sarung, 26 Remaja di Blitar Dimasukkan ke Pesantren Kilat

Elya juga berharap kegiatan seperti ini dapat terlaksana lagi pada kesempatan lainnya di kemudian hari.

Editor: Indo Guna Santy

Iklan