Produksi padi di Kota Blitar mengalami peningkatan yang signifikan pada periode Januari hingga Agustus 2025. Berdasarkan catatan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Blitar, total produksi mencapai 7.812 ton, hampir dua kali lipat dari capaian tahun sebelumnya yang hanya 3.624 ton. Lonjakan ini menjadi tanda positif bagi ketahanan pangan daerah sekaligus mendukung kesejahteraan petani.

Dewi Masitoh selaku Kepala DKPP Kota Blitar menyatakan bahwa meskipun tahun 2025 belum berakhir, hasil panen padi diperkirakan akan melampaui angka produksi tahun 2024. Menurut Dewi, peningkatan ini dipicu oleh optimalisasi penggunaan lahan, pendampingan intensif terhadap petani, dan kondisi cuaca yang lebih mendukung pertumbuhan tanaman.

Baca juga:  Perang Teknologi AI: Microsoft Pamer Bing dengan ChatGPT, Google Justru Rilis Bard

Dewi juga mengungkapkan bahwa pergeseran musim tanam akibat fenomena El-Nino 2024 ternyata memberi dampak positif.

“Perubahan jadwal tanam dari Oktober menjadi Desember hingga Februari membuat luas area panen 2025 bertambah, ditambah kondisi cuaca tahun ini yang lebih bersahabat sehingga produktivitas padi bisa lebih maksimal,” jelasnya. Dengan kata lain, ketidakpastian cuaca tahun lalu justru berbuah peningkatan hasil panen tahun ini.

Data sementara menunjukkan bahwa Kecamatan Sananwetan menjadi penyumbang produksi terbesar dengan 3.296,2 ton, diikuti Kepanjenkidul sebesar 2.489,7 ton, dan Sukorejo dengan 2.026,3 ton. Penyebaran hasil panen yang merata ini menegaskan kontribusi penting setiap kecamatan dalam mendukung ketahanan pangan Kota Blitar.

Baca juga:  Program RT Keren Blitar Cair, Ratusan RT Mulai Ajukan Pencairan

Selain itu, Dewi menekankan bahwa kemampuan petani dalam menghadapi perubahan iklim perlu terus ditingkatkan. Ia menyatakan bahwa strategi adaptasi dan mitigasi menjadi kunci agar produktivitas tetap terjaga meskipun cuaca tidak menentu.

Dalam rangka Hari Tani Nasional 2025, DKPP menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan produktivitas pertanian. Dukungan utama difokuskan pada penyediaan sarana-prasarana, pengembangan kualitas SDM petani, serta pendampingan berkelanjutan agar kesejahteraan petani meningkat seiring melimpahnya hasil panen padi di Kota Blitar. (IND/SAN)

Iklan