Pemerintah Kota Blitar melalui Dinas Kesehatan menyelenggarakan kegiatan validasi data sasaran sekaligus cakupan penemuan kasus dalam program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P). Acara ini berlangsung di Ruang Sasana Praja, Kantor Wali Kota Blitar pada Selasa (19/08/2025) dan dibuka langsung oleh Priyo Suhartono selaku Sekretaris Daerah Kota Blitar.
Dalam sambutannya, Priyo menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah penting dalam memperkuat sistem kesehatan daerah. “Validasi data adalah fondasi bagi arah kebijakan yang tepat. Dengan data yang akurat, upaya pencegahan dan pengendalian penyakit akan lebih terarah dan berdampak nyata bagi masyarakat,” ujarnya.
Validasi tersebut meliputi berbagai aspek, mulai dari surveilans, imunisasi, pencegahan penyakit tidak menular, kesehatan jiwa dan Napza, skrining tuberkulosis (TBC), hingga program triple eliminasi yang mencakup HIV, Sifilis, dan Hepatitis B.
Dengan pembaruan data ini, pemerintah daerah dapat lebih sigap dalam mendeteksi potensi Kejadian Luar Biasa (KLB) sekaligus menyesuaikan kebijakan lokal dengan indikator nasional.
Sebagai bentuk penghargaan, Dinas Kesehatan Kota Blitar turut memberikan P2P Award kepada fasilitas kesehatan yang berprestasi. Tahun ini, RSUD Mardi Waluyo dan Puskesmas Sananwetan dinobatkan sebagai penerima penghargaan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Blitar menyampaikan bahwa apresiasi ini menjadi motivasi bagi fasilitas kesehatan untuk terus berinovasi dalam mendukung terwujudnya masyarakat yang sehat dan tangguh menghadapi penyakit.
Melalui langkah ini, Pemerintah Kota Blitar semakin optimis dalam mewujudkan visi Blitar Kota Sehat yang ditandai dengan masyarakat disiplin menjalani pola hidup bersih serta layanan kesehatan yang responsif terhadap perubahan dinamika penyakit. (IND/SAN)




