Jasa Tirta I akan kembali melakukan proses flushing atau penggelontoran air di Bendung Wlingi dan Serut Lodoyo, Blitar pada tanggal 20-24 Mei 2024. Terkait dengan kegiatan ini, Milfan Rantawi selaku Direktur Operasional PJT I memberikan beberapa himbauan kepada masyarakat.

Salah satunya adalah larangan bagi warga Blitar, Kediri, hingga Nganjuk untuk mencari ikan di aliran Sungai Brantas selama periode tersebut. Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya kecelakaan saat proses flushing dilakukan di dua bendungan tersebut.

“Kami sangat mengharapkan agar masyarakat dapat menjaga diri mereka sendiri dengan tidak melakukan kegiatan seperti menjala ikan atau memancing, khususnya di sepanjang aliran Sungai Brantas. Mulai dari wilayah Blitar, Tulungagung, Kediri hingga Nganjuk,” ujar Milfan pada hari Kamis (9/5/2024).

Baca juga:  Kepala SMA Muhammadiyah 1 Blitar Mengapresiasi Kontribusi Positif Himakom UNESA dalam Sosialisasi Literasi Digital

Hal ini sesuai dengan tugas yang diberikan oleh pemerintah berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) 46 tahun 2010 Pasal 4 ayat (2) huruf g yang menetapkan bahwa kegiatan flushing adalah bagian dari upaya pemeliharaan sungai.

Secara khusus, kegiatan ini penting karena berhubungan dengan menjaga kapasitas tampungan Bendungan Wlingi dan Bendung Lodoyo dari sedimentasi. Salah satu manfaat utamanya adalah memastikan bahwa PLTA dapat berfungsi secara optimal dan berkelanjutan.

Bendungan Wlingi memiliki peranan krusial karena berfungsi sebagai sumber air untuk irigasi daerah Lodoyo-Tulungagung Timur seluas 13.000 Ha dan sebagai penyangga air untuk PLTA Sutami dengan daya terpasang 2 X 27 MW. Selain itu, pentingnya kegiatan flushing di sana juga sebagai pengatur debit air PLTA Sutami.

Baca juga:  Terjebak dalam Arisan Bodong, Teller BPR di Blitar Tertangkap karena Korupsi Lebih dari Rp1 Miliar

Secara lebih luas, Bendungan Wlingi memiliki fungsi vital dalam pengendalian banjir dan penanganan pasir dari Gunung Kelud serta mendukung sektor perikanan darat dan pariwisata.

Sementara itu, Bendungan Lodoyo juga memiliki peranan signifikan dalam pembangkitan PLTA Lodoyo dengan daya terpasang 1 x 4,7 MW dan sebagai pengatur debit untuk PLTA Wlingi. Tidak hanya itu, bendungan tersebut juga memiliki fungsi untuk pengendalian banjir.

Milfan juga mengajak masyarakat dan pihak terkait untuk bersama-sama memantau pelaksanaan kegiatan penggelontoran Wlingi-Lodoyo dengan harapan agar berjalan lancar dan tanpa insiden.

Baca juga:  Identifikasi Suara Aneh dari Dalam Tanah di Sumenep, BMKG Pasang Alat Canggih

Editor: Indo Guna Santy

Iklan