Menjelang akhir tahun 2024, Kabupaten Blitar menghadapi lonjakan kasus penyakit gondongan. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, sejak Oktober hingga awal Desember, tercatat ada 300 kasus gondongan di wilayah ini.

Penyakit yang disebabkan oleh virus paramyxovirus ini menyebar dengan cepat melalui udara dan percikan lendir saat penderita batuk atau bersin.

“Anak-anak hingga orang dewasa bisa terkena, tetapi mayoritas kasus terjadi pada anak-anak SD,” ungkap Koordinator Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kabupaten Blitar, Endro Pramono, Kamis (5/12/2024).

Baca juga:  Demi Kondusifitas, Polisi Larang Warga Kota Blitar Rayakan HUT RI dengan Battle Sound

Penderita gondongan sebagian besar adalah anak usia 6–12 tahun, meskipun ada beberapa kasus pada orang dewasa.

Menurut Endro, pola cuaca yang tak menentu, seperti peralihan antara musim panas dan hujan, turut memengaruhi peningkatan kasus ini.

Gondongan dapat menyebar melalui berbagai cara, seperti menghirup percikan lendir, kontak langsung dengan penderita, berbagi alat makan, atau menyentuh barang yang terkontaminasi tanpa mencuci tangan.

Oleh karena itu, penting untuk melakukan langkah pencegahan, seperti:

  1. Menghindari kontak langsung dengan penderita.
  2. Mencuci tangan secara teratur dengan sabun.
  3. Menggunakan tisu saat bersin dan segera membuangnya.
  4. Tetap di rumah setidaknya lima hari setelah gejala pertama muncul.
Baca juga:  Kebakaran Hanguskan Satu Blok Pasar Ngadri, Kerugian Mencapai Puluhan Juta

“Bagi pasien yang terinfeksi, kami sangat menyarankan untuk menjalani isolasi mandiri,” tambah Endro.

Langkah pencegahan yang cepat dan tepat diharapkan dapat menekan angka penyebaran penyakit gondongan di Kabupaten Blitar. (HEV/YUN)

Iklan